The Conversation
21 Feb 2025, 05:06 GMT+10
Indonesia tengah memasuki momen penting dalam perjalanan pendidikan. Tantangan besar yang dihadapi oleh sistem pendidikan, ditambah tuntutan perkembangan teknologi yang pesat, menunjukkan bahwa strategi reformasi tradisional yang bersifat top down tidak lagi memadai.
Buktinya, sistem pendidikan Indonesia telah lama menghadapi berbagai masalah terkait kesetaraan, kualitas, dan relevansi. Dengan lebih dari 52 juta siswa dan sekitar 400.000 sekolah, masalah yang dihadapi mencakup kesenjangan infrastruktur, standar pengajaran yang tidak merata, serta hasil pembelajaran yang rendah. Ini diperparah oleh desentralisasi, yang sering mengakibatkan implementasi kebijakan tidak konsisten.
Penelitian kami sejak tahun 2022 yang melibatkan guru-guru di Australia menunjukkan bahwa co-design (pendekatan kolaborasi untuk mendesain bersama) memiliki potensi besar untuk menjadi solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi guru maupun siswa dalam dunia pendidikan, termasuk di Indonesia.
Co-design menawarkan kerangka kerja kolaboratif, di mana guru, peneliti, dan pengembang pendidikan bekerja sama untuk merancang solusi yang menghubungkan antara teori dan praktik.
Pendekatan ini memastikan bahwa setiap perubahan yang dikembangkan sesuai dengan realita di kelas, sekaligus memanfaatkan wawasan berbasis penelitian untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Model partisipatif tidak hanya bertujuan untuk mengatasi tantangan yang ada, tetapi juga mempertimbangkan konteks dan kebutuhan dari setiap lingkungan belajar.
Agar co-design berhasil, ada tiga prinsip utama yang harus dijalankan, yaitu: saling menghormati, mendengarkan secara aktif, dan kolaborasi yang kuat.
Dalam proses co-design, semua peserta-guru, peneliti, dan pengembang-membawa keahlian yang berharga. Guru menyumbangkan pengalaman dan wawasan mereka dari kelas, sementara peneliti menawarkan strategi berbasis bukti. Menghormati kontribusi masing-masing peserta secara setara dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan produktif.
Peneliti dan pengembang juga harus terlibat secara mendalam dengan perspektif guru. Pemahaman ini dapat memastikan bahwa solusi yang dikembangkan didasarkan pada realitas pengajaran yang dihadapi guru di kelas.
Co-design yang efektif membutuhkan beragam keterampilan dan pengetahuan. Dengan bekerja sama, peserta dapat menciptakan solusi yang tidak hanya kreatif, tetapi juga praktis dan responsif terhadap kebutuhan unik masing-masing kelas.
Di Australia, pendekatan co-design telah menunjukkan dampak transformatif yang nyata. Melalui kerja sama, peneliti dan guru berhasil mengidentifikasi tantangan, menciptakan strategi, dan menerapkan solusi berbasis bukti ilmiah.
Co-design juga telah terbukti memiliki beberapa keunggulan yang dapat membuka jalan untuk transformasi pendidikan.
1. Memberdayakan pendidik
Salah satu kekuatan utama dari co-design adalah kemampuannya untuk memberdayakan pendidik. Dalam pendekatan tradisional, guru sering kali diposisikan sebagai pelaksana pasif dari kurikulum yang dirancang secara terpusat, sehingga membatasi peran aktif mereka.
Co-design mengubah peran ini dengan menjadikan guru sebagai mitra dalam menciptakan dan mengembangkan alat dan strategi pendidikan. Artinya, co-design memberikan ruang bagi guru untuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran dan inovasi pendidikan. Alhasil, proses pembelajarannya lebih efektif karena disesuaikan dengan kebutuhan spesifik kelas.
Seorang guru menyatakan, "Siswa yang biasanya tidak terlibat kini tertarik. Salah satu siswa bahkan ingin membawa pekerjaan sekolah pulang untuk diselesaikan di rumah, yang tentu saja menjadi situasi yang saling menguntungkan bagi saya".
Pendekatan co-design ini juga mendorong pertumbuhan profesional guru. Dengan terlibat dalam co-design, guru memperoleh wawasan pedagogis baru yang meningkatkan keahlian serta kepercayaan diri mereka.
2. Menjembatani penelitian dan praktik
Co-design merupakan salah satu pendekatan yang efektif untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik. Sebab, co-design, memungkinkan terjadinya dialog konstruktif antara pendidik dan peneliti, sehingga dapat mendorong pengembangan metode pengajaran yang tidak hanya berlandaskan bukti ilmiah tetapi juga relevan dan aplikatif di lingkungan kelas.
Saat kami bekerja dengan guru-guru Australia dalam proyek co-design personalised learning, kami mengidentifikasi celah yang signifikan antara kebijakan dan praktik, khususnya terkait kerangka penilaian.
Salah seorang guru sekolah dasar yang terlibat dalam proyek co-design mengkritik kesenjangan tersebut dan mengatakan: "Biasanya Anda menilai dengan menggunakan rubrik dan memutuskan apakah mereka memenuhi harapan atau tidak."
Guru tersebut mengakui bahwa meskipun rubrik dapat menjadi alat yang berguna karena meminimalisasi kebutuhan observasi, pada saat yang sama, rubrik tersebut juga dapat menjadi kendala karena seringkali tidak mengakomodasi kebutuhan individu siswa.
Ini menyoroti ketidakselarasan sistemik antara kebijakan dan realitas praktik di kelas, yang semakin menegaskan perlunya solusi kolaboratif yang dirancang bersama.
3. Memperkuat budaya saling belajar
Sebagai bagian dari inisiatif co-design di Australia, seorang guru Matematika, yang sebelumnya menggunakan pendekatan konvensional, menemukan bahwa saran peneliti untuk meningkatkan "keterlibatan siswa" melalui "alat teknologi, aplikasi atau situs web" terbukti berguna dalam pembelajaran. Penggunaan pendekatan ini oleh guru telah meningkatkan minat siswa dalam Matematika secara signifikan seperti yang disampaikan salah satu guru:
"Siswa mengatakan kepada saya bahwa video membantu mereka memahami dengan lebih baik... itu juga informasi penting bagi saya."
Hubungan timbal balik ini memastikan bahwa strategi kolaborasi dalam co-design ini menumbuhkan budaya saling belajar. Guru mendapatkan akses ke wawasan terkini, sementara peneliti mendapat pemahaman yang lebih dalam mengenai tantangan kontekstual yang dihadapi guru.
Kendati tantangan yang dihadapi pendidikan di Indonesia cukup besar, kesempatan untuk melakukan transformasi masih terbuka lebar. Mengadopsi co-design dalam skala besar di Indonesia memerlukan komitmen kuat dari semua pemangku kepentingan, termasuk pembuat kebijakan, lembaga pendidikan, dan lembaga donor.
Pendekatan ini juga menuntut perubahan pola pikir fundamental, di mana guru tidak hanya dilihat sebagai pelaksana tetapi sebagai inovator dan pemimpin dalam sistem pendidikan.
Co-design bukanlah solusi instan, juga bukan pendekatan yang cocok untuk semua. Sebaliknya, ini adalah sebuah proses-cara bekerja sama dalam menciptakan reformasi yang bermakna dan dapat disesuaikan.
Bagi Indonesia, mengadopsi pendekatan ini di bawah pemerintahan baru dapat menjadi kunci untuk membuka potensi sistem pendidikan yang luas dan beragam. Dengan memprioritaskan co-design, Indonesia dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, efektif, dan berkelanjutan-yang benar-benar mampu memenuhi kebutuhan guru dan siswanya.
Get a daily dose of Africa Leader news through our daily email, its complimentary and keeps you fully up to date with world and business news as well.
Publish news of your business, community or sports group, personnel appointments, major event and more by submitting a news release to Africa Leader.
More InformationBISMARCK, North Dakota: More than 95 million people faced extreme cold on February 18 as a polar vortex sent temperatures to record...
TAIPEI/BEIJING: Taiwan's defense ministry said this week that the Taiwan Strait does not belong to China, and any attempts to create...
WARSAW, Poland: European nations will not form a single, unified army despite growing security concerns over Russia, Polish Foreign...
LONDON, U.K.: Republican U.S. House Speaker Mike Johnson said this week that Western countries must focus on their national interests...
CHEYENNE, Wyoming: The state reported its first human case of Type A H5N1 influenza, which is spreading through animals and some people...
MUNICH, Germany: Speaking at the Munich Security Conference, French Foreign Minister Jean-Noel Barrot warned that Europe must brace...
LONDON, U.K.: A judge has approved an emergency financial plan to prevent Britain's largest water company, Thames Water, from collapsing,...
NEW YORK, New York - Concerns over U.S. President Donald Trump's startling diversions from his country's long-held policies, and the...
DALLAS, Texas: Southwest Airlines is laying off 1,750 employees, or 15 percent of its corporate staff, in the company's first significant...
MELBOURNE, Australia: Australia's central bank has cut its benchmark interest rate for the first time in more than three years, signaling...
BRASILIA, Brazil: Brazil has officially approved joining OPEC+, aligning itself with the world's major oil-exporting nations just months...
NEW YORK, New York - U.S. stocks fell sharply Thursday as profit-takers moved in to take the cream off the substantial gains that have...